Hari ini, Senin 7 Maret 2016 saya mengajar anak-anak yang sangat hebat dan luar biasa. kali ini saya akan memaparkan materi tentang situs pertemanan dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Telekomunikasi di Kelas 3 SMP Muara Madani Cikoneng Pasirjambu. tak banyak yang saya harapkan dari mereka semua, saya hanya ingin mereka menikmati semuanya, memahami perlahan, dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka masing-masing.
semoga mereka semua selalu diberikan kesehatan, semangat, dan berkah dalam setiap langkah perjalanan mencari ilmu. aammiin...
putrasunda
Cari Blog Ini
Senin, 07 Maret 2016
Selasa, 30 April 2013
Adab Bercanda
ADAB
BERCANDA
Kelakar
Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) halaman 465 disebutkan, bahwa kelakar adalah perkataan yang
bersifat lucu untuk membuat orang gembira. Sinonimnya adalah senda gurau,
seloroh dan bercanda. Di dalam Bahasa Arab, kata tersebut dikenal dengan
istilah mizah atau muzah.
Kelakar dapat menghibur, mencairkan
suasana, menghilangkan ketegangan, menenangkan keresahan dan meredakan amarah.
Bahkan, tak jarang di dalam kelakar akan tercermin rasa persaudaraan dan
persahabatan.
Membuat orang lain senang dapat
disebut sebagai kebajikan dan Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam memasukkan
senyum yang dengannya orang menjadi senang sebagai kebajikan. Beliau bersabda,
“Senyummu untuk saudaramu adalah
shadaqah, kebajikan.” (HR
Imam Ahmad).
Segala hal yang membuat orang lain
senang dan bahagia masuk ke dalam makna senyum ini atau dapat disejajarkan
dengannya. Abdullah bin Harits menyifati Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam
sebagai orang yang paling sering tersenyum (murah senyum).
Menyikapi Konflik
Menyikapi Konflik
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
ManajemenQolbu.Com :
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, Allahuma shalli ‘ala Muhammad wa’ala aalihi
waashahbihii ajmaiin, amma ba’du. Saudara-saudaraku , berita sedih yang kita
saksikan sekarang ini adalah hubungan
yang kurang baik antara Indonesia dan Malaysia , beberapa TKI Indonesia
dicambuk oleh hukum Malaysia yang membuat prihatin beberapa tokoh kita
,kemudian kejadian di Medan ketika ada beberapa turis malaysia yang tertahan,
ditambah lagi demo di Jakarta mengguncang pagar kedutaan Malaysia sampai-sampai
pejabat Malaysia mengeluarkan statement untuk melarang kunjungan ke Indonesia
untuk sementara,itu semua tentu didasari
karena menginginkan warganya selamat.
Dalam hal ini kita
tidak akan masuk ke wilayah politik dan
tidak ikut campur dalam masalah politik,, tetapi hanya ingin menyimak betapa
kita harus mengambil pelajaran bahwa tindakan balas membalas itu cenderung
destruktif, kita bertetangga serumpun
dan sebagainya tetapi kalau marah ternyata tindak pembalasan itu cenderung
semakin menjauhkan.
Selasa, 16 April 2013
Beringin Kenangan
Aku masih
terdiam dengan sebatang rokok di tangan, tak henti kuhisap terus menerus.
Kadang aku sendiri merasa aneh akan kebiasaanku ini. cukup satu jam untuk
menghabiskan satu bungkus rokok. Hanya bersenang-senang dengan lamunan akan
perubahan diriku, yang entah kapan akan ku akhiri kebiasaan ini. Pagi dan sore
hari selalu kulewati dengan kegiatan yang sama, tempat yang sama.
Beringin
indah, sebutanku untuk tempat yang sejak dua tahun lalu saat umurku genap dua
puluh tahun telah resmi menjadi tempat aku menari dalam lamunan masa depan. Suatu
masa yang kuharap dapat merubah kebiasaanku yang kadang aku sendiri menyadari
hal itu bisa merusak hidupku. Hanya rokok dan segelas kopi yang menemaniku.
Posisi pohon yang persis berada dibelakang rumahku, merupakan tempat strategis
untuk bersantai ria dibawah kerindangannya. padahal kini aku menginjak usia dua puluh dua tahun. Usia
yang seharusnya aku berada dalam masa produktif seorang pria. ternyata tidak
demikian dengan diriku. aku terus begini dan begini. Entah sampai kapan
semuanya berakhir.
WAKTU SHOLAT PERSPEKTIF SYAR’I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat merupakan kewaiban utama bagi seorang muslim. Kedudukan shalat
sebagai ibadah waib terdapat dalam nash (Al-Qur’an dan Hadis). Selain itu,
Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa shalat ialah kewajiban yang pelaksanaannya dibagi kedalam
beberapa waktu yang ditentukan. Terdapat banyak nash yang membahas
tentang kewaiban serta waktu pelaksanaan shalat. Namun apabila kita
menelitinya, tentu saja tidak bisa terlepas dari Hadis Rasulullah untuk menafsirkannya termasuk dalam
penentuan shalat kedalam lima waktu yang sekarang kita ketahui yaitu shalat
shubuh, dzuhur, ashar, magrib serta isya.
Beberapa ulama berpendapat sama dalam penafsiran hadis tentang penentuan
waktu shalat yang dicontohkan oleh Rasulullah. Namun terdapat pula sebagian ulama yang berbeda
pendapat tentang penafsiran untuk penentuan beberapa waktu shalat. Seperti
contoh pendapat Imam Syafi’i dan Imam Hanafi tentang awal waktu shalat ashar
serta shalat isya yang berbeda pendapat dalam penafsiran hadis Rasulullah SAW. Yang insyaallah akan menjadi
bagian dari pembahasan penulis dalam makalah ini.
Rabu, 12 Desember 2012
Mission Impossible
“usaha
tanpa do’a itu sombong, do’a tanpa usaha itu bohong”
Subuh
masih terasa seperti biasanya, tak ada hal yang aneh. Suasana gelap dengan
dinginnya hawa dipagi hari selalu rutin menyapaku beranjak dari tempat tidur.
Setelah kuambill wudhu dan bersiap untuk melaksanakan shalat subuh, aku segera
menuju masjid. Suara ayat-ayat al-qur’an yang dibacakan Buya kembali
menggetarkan hatiku. Surat al-ghosyiah adalah surat yang biasa neliau baca pada
waktu jama’ah subuh.
Setelah
dzikir, Buya memulai irsyadat (pengarahan yang buasa diberikan setelah jama’ah
shalat subuh) seperti biasanya. Buya memulai dengan membaca sebuah surat yang
diserahkan oleh mudir ma’had tadi sebeum shalat subuh yang ternyata berisi
tentang program beasiswa yang diberikan oleh Kementrian Agama pada pondok kami,
Al-Basyariyah
Rabu, 03 Oktober 2012
Perkataan 4 Imam Madzhab di Dalam Mengikuti Sunnah
Kiranya sangat bermanfaat
untuk disajikan di sini sedikit atau sebagian perkataan mereka, dengan harapan,
semoga di dalamnya terdapat pelajaran dan peringatan bagi orang yang mengikuti
mereka, bahkan bagi orang yang mengikuti selain mereka yang lebih rendah
derajatnya dari taqlid buta, dan bagi orang yang berpegang teguh kepada
madzab-madzab dan perkataan-perkataan mereka, sebagaimana kalau madzab-madzab
dan perkataan-perkataan itu turun dari langit. Allah Subhanahu Wa Taala,
berfirman: "Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu dan
janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainnya. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (dari padanya)". (QS. Al-Araf :3)
Langganan:
Postingan (Atom)